Hallo Sahabat Virtues! Kata Wawancara dan interview itu sama, yaitu percakapan antara dua orang atau lebih antara pewawancara dengan narasumber. Tujuannya untuk mendapatkan informasi, konfirmasi data, menggali potensi, atau tujuan lainnya. Baca artikel ini untuk tahu istilah-istilah dan mengapa interview itu penting, durasi interview, dan cara melakukan interview.

Istilah-istilah dalam Interview Kerja

Ketika mengikuti sesi interview kerja, kamu akan bertemu dengan berbagai istilah, seperti:

  • Interview: berasal dari bahasa Inggris yang artinya wawancara, yaitu tahapan dalam proses rekrutmen untuk membantu rekruter atau tim HRD menggali potensi, kepribadian pelamar, konfirmasi data, mencari informasi tambahan, bahkan melihat kesesuaian kualifikasi pelamar kerja dengan posisi yang dilamar. 
  • Interviewer: orang yang melakukan interview
  • Interviewee: orang yang diwawancarai atau yang harus melalui proses interview untuk bisa lanjut ke tahap selanjutnya.
  • Rekruter adalah orang yang merekrut, dalam hal ini bisa tim HRD dari perusahaan atau perusahaan menggunakan pihak ketiga untuk melakukan proses rekrutmen.

Mengapa Wawancara atau Interview itu Penting?

Alasan pentingnya perusahaan melakukan wawancara atau interview kerja adalah untuk mengetahui kualitas pelamar setelah lolos tahap administratif, serta melihat kecocokan antara karakter dan potensi pelamar kerja dengan posisi atau jabatan yang tersedia. Selain itu, untuk mengenali dan mengidentifikasi kepribadian pelamar agar mencegah timbulnya masalah di kemudian hari.

Sementara bagi pelamar kerja, proses interview kerja menjadi penting karena inilah kesempatannya untuk mempromosikan diri, menjelaskan keterampilan dan keahlian yang dimiliki, sekaligus melihat kesesuaian posisi dan jabatan yang tersedia dengan benefit yang mungkin pelamar kerja dapatkan.

Berapa Lama Waktu untuk Interview?

Lamanya interview tidak memiliki patokan khusus. Namun rata-rata berlangsung antara 30-45 menit. Dalam kondisi tertentu, proses wawancara bisa pula menghabiskan waktu hingga satu jam lebih, terutama kalau rekruter dan pelamar kerja sama-sama merasa cocok sehingga terus bercakap-cakap untuk menemukan kesesuaian lainnya dan menghasilkan kata sepakat.

Cara Interview Kerja yang Memberi Kesan Profesional

Punya Pengetahuan Tentang Perusahaan dan Posisi yang Dilamar

Kesan profesional bisa tercipta dari penampilan dan pengetahuan kamu mengenai perusahaan dan posisi yang dilamar. Sebab, pengetahuan yang lengkap membuktikan kepada rekruter kalau kamu melakukan persiapan dengan baik. 

Untuk itu, lakukan riset dan cari semua informasi mengenai perusahaan, job description untuk posisi yang kamu lamar, budaya kerja perusahaan, produknya, prestasi perusahaan, dan sebagainya. 

Manfaatkan internet untuk menggali sebanyak-banyaknya profil perusahaan. Memiliki pengetahuan yang cukup agar kamu bisa menjawab semua pertanyaan rekruter sekaligus bisa menunjukkan minat dan keseriusan kamu melamar posisi tersebut. 

Datang Tepat Waktu dengan Tampilan yang Rapi dan Menarik

Kesan profesional juga bisa tercermin dari disiplin waktu yang kamu miliki. Itulah sebabnya, kamu perlu datang tepat waktu. Selain agar kamu punya waktu untuk mempersiapkan diri sebelum memasuki ruangan, datang tepat waktu juga menunjukkan kalau kamu menghargai waktu yang rekruter miliki. 

Agar tidak terlambat, pastikan kamu sudah mempersiapkan segala keperluan wawancara jauh hari, termasuk pakaian yang akan digunakan. Untuk pakaian interview, gunakan pakaian formal jika perusahaan yang kamu lamar termasuk perusahaan dengan budaya kerja yang formal, seperti BUMN, perbankan, dan sebagainya. 

Sementara kalau melamar ke perusahaan startup atau perusahaan yang bergerak di industri kreatif, kamu bisa menggunakan pakaian semi formal atau kasual yang rapi. Ingat, penampilanmu yang rapi dan menarik juga bisa memberi kesan profesional. Hindari menggunakan kaos, celana jeans, dan pastikan kamu mengenakan sepatu yang cocok dengan pakaianmu.

Tenang dan Percaya Diri

Selain pakaian dan datang tepat waktu, kamu juga harus bersikap tenang dan percaya diri saat wawancara berlangsung. Perasaan tegang dan panik sebelum dan saat wawancara memang biasa terjadi. Tetapi jika tidak segera diatasi, malah akan membuat pikiran jadi blank. Akibatnya, kamu jadi kesulitan menjawab pertanyaan atau melakukan instruksi. 

Cara mengatasi gugup dan tegang, coba berlatih olah nafas. Tarik nafas selama beberapa detik, tahan, lalu hembuskan perlahan. Ulangi beberapa kali hingga kamu merasa lebih tenang, detak jantung lebih stabil, dan kamu jadi merasa rileks.

Cara lain supaya kamu bisa tenang dan percaya diri saat mau mengikuti sesi wawancara, pastikan kamu sudah berlatih pertanyaan interview kerja dan jawabannya. Percayalah, persiapan yang matang akan meningkatkan kepercayaan dirimu.

Atur Gaya Bicara dan Body Language yang Sopan

Agar dapat mengutarakan maksud dengan tepat, gaya bicara dan body language harus kamu perhatikan. Jaga gerak dan bahasa tubuh agar tetap profesional, misalnya dengan melakukan tubuh dan langkah yang mantap saat memasuki ruang interview, berjabat tangan tanpa ragu, dan melakukan kontak mata. 

Ketika berbicara, jaga tempo berbicara agar tidak terlalu cepat atau tidak terlalu pelan. Pastikan suara kamu terdengar jelas, tapi jangan juga sampai berteriak atau menggunakan nada tinggi. Lalu saat duduk, atur posisi duduk dengan tubuh yang tegak, namun terlihat nyaman. 

Kamu juga boleh kok melakukan beberapa gerakan tangan saat berbicara untuk menunjukkan sikap ekspresif. Tetapi tetap jangan berlebihan ya.

Aktif dalam Sesi Wawancara

Untuk menciptakan kesan profesional berikutnya selama sesi wawancara, cobalah menyimak pertanyaan dan informasi yang rekruter berikan, kemudian berikan juga jawaban yang “berisi”. Selain itu, cobalah aktif berdiskusi dan jangan segan untuk mengajukan pertanyaan yang menurutmu perlu kamu ajukan atau menanggapi komentar rekruter dengan positif. Hindari bersikap pasif yang hanya akan membuat kamu terlihat tidak antusias dengan peluang kamu diterima bekerja di perusahaan tersebut.

Menjawab Pertanyaan dengan Runut, Jelas dan Tidak Berbelit-belit

Agar dapat menjawab pertanyaan secara runut, jelas, dan to the point, kamu perlu memahami terlebih dahulu apa yang ditanyakan oleh rekruter atau menyimak dengan baik topik pembicaraan yang berlangsung.

Selain itu, tetaplah berhati-hati dalam memberikan jawaban, mengingat bisa saja rekruter mengajukan pertanyaan jebakan. Lebih baik, pikirkan dan pertimbangkan lebih dulu sebelum menjawab. 

Ajukan Pertanyaan Saat Diberi Kesempatan Bertanya

Jika diberi kesempatan untuk bertanya, ajukan pertanyaan yang menurut kamu penting untuk kamu tanyakan, terutama yang berkaitan dengan budaya kerja di perusahaan, sistem penjadwalan kerja, job description, dan sebagainya. 

Misalnya rekruter lupa untuk memberi kesempatan bertanya, coba perhatikan situasi dan lihat timing yang tepat untuk bertanya ya. Hindari mendesak, memaksa, atau memotong pembicaraan rekruter. Selain tidak sopan, perilaku seperti ini bisa membuat kamu auto tidak diterima bekerja lho.

Sesi wawancara kerja tidaklah lama, yaitu antara 30 menit hingga 1 jam saja. Dengan waktu yang terbatas ini, kamu harus bisa “menjual dan mempromosikan” keahlian dan keterampilan yang kamu miliki sehingga peluangmu diterima bekerja semakin besar. 

Di saat yang sama, kamu juga harus bisa meyakinkan rekruter, sekaligus meyakinkan dirimu sendiri, kalau keahlian yang kamu miliki relevan dengan posisi dan benefit yang akan kamu terima. Agar memudahkan kamu memahami proses interview kerja, coba pelajari juga 4 Tahapan Interview Kerja Menurut The HeadHunter
Serta jangan lupa untuk mengisi virtues profiling dari virtues.id ya! 


source : qubisa.com