Di dalam masa pandemi ini, kita dipaksa untuk bekerja dari rumah, sehingga mengubah kebiasaan kita dalam bekerja. Sebelum masa pendemi, ketika sedang dihadapi masalah pekerjaan kita dapat bertanya dan berkomunikasi dengan cepat, tetapi sekarang harus mengubah gaya komunikasi tersebut menjadi tidak dapat berinteraksi langsung dengan orang lain. Ketika kita membutuhkan bantuan, kita tidak dapat mengharapkan langsung jawaban dari rekan kerja. Kita juga tidak dapat melihat respon dari rekan kerja, raut wajah, ataupun reaksi yang akan terjadi ketika kita berinteraksi langsung dengan mereka.
Hal ini yang membuat kita menjadi harus berubah karena kita adalah makhluk yang bernilai dan mampu untuk beradaptasi dalam segala kondisi. Kita manusia yang dapat berubah, namun terkadang kita tidak sadar akan kemampuan kita tersebut dan justru berfokus dengan diri kita yang lama. Karena itu, kita harus mencari cara untuk beradaptasi dengan keadaan ini supaya kita tetap bisa memunculkan good vibes dan happiness dari dalam diri kita.
Hal ini penting karena dengan good vibes dan happiness itu tanda kita mampu beradaptasi dengan keadaan yang sedang terjadi. Happiness itu adalah pilihan, dan kita punya kesempatan itu.
Secara keilmuan, ketika kita happy makan, kita akan menjadi lebih kuat karena munculnya beberapa hormon endorphin yang membantu imun menjadi lebih kuat.
Jadi, jangan lupa untuk mencari kebahagiaan kita.
Perubahan yang perlu dimulai dari hal-hal sederhana:
1. Bayangkan ketika Anda kecil, apa yang selalu Anda lakukan di rumah sehingga Anda bahagia.
2. Kenali kekuatan Anda.
Apa karakter yang terkuat di dalam diri Anda dan buatlah strategi supaya dapat berkolaborasi dengan teknologi. Karena untuk saat ini, teknologi dan internet yang menjadi media kita. Melalui Virtues Profiling saya paham bahwa saya seorang Taskmaster, orang yang senang bekerja dan tidak bisa diam mengerjakan 1 tugas saja, serta tenaga saya cukup banyak untuk menyelesaikan beberapa tugas. Dari hasil itu, saya mencoba memahami apa yang bisa saya lakukan untuk tetap produktif dan tetap bahagia. Saya memilih untuk berolahraga setiap waktu, belajar secara online, memasak, melatih kelas olahraga menggunakan platform digital dan sebagainya.
3. Buat jadwal dan lihat kembali waktu kosong kita.
Jadwal ini gunanya untuk mengurus pekerjaan dan kesadaran bahwa waktu kita dalam hari itu tersisa berapa jam dan perhatikan hal-hal penting apasaja yang perlu dikerjakan.
4. Mulai belajar mandiri, inisiatif, dan aktif.
Jangan mencoba mencari alasan karena di rumah, sehingga kita menjadi tidak dapat kerja atau menjadi lebih sibuk dari biasanya. Ingat, kita harusnya memiliki waktu lebih karena kita tidak harus menghabiskan waktu di jalan, kita di rumah. Artinya, kita yang pegang kendali, bukan kita yang dikendalikan lingkungan (mandiri). Ajaklah diri kita untuk berpikir (inisiatif) untuk beradaptasi dan kita harus (aktif) berkoordinasi dengan tim. Aktif untuk mengajak berdiskusi, aktif mencari hal baru yang dapat ditingkatkan, aktif menghibur, dan aktif menyebarkan semangat kepada rekan kerja.
Hal ini yang membuat kita menjadi harus berubah karena kita adalah makhluk yang bernilai dan mampu untuk beradaptasi dalam segala kondisi. Kita manusia yang dapat berubah, namun terkadang kita tidak sadar akan kemampuan kita tersebut dan justru berfokus dengan diri kita yang lama. Karena itu, kita harus mencari cara untuk beradaptasi dengan keadaan ini supaya kita tetap bisa memunculkan good vibes dan happiness dari dalam diri kita.
Hal ini penting karena dengan good vibes dan happiness itu tanda kita mampu beradaptasi dengan keadaan yang sedang terjadi. Happiness itu adalah pilihan, dan kita punya kesempatan itu.
Secara keilmuan, ketika kita happy makan, kita akan menjadi lebih kuat karena munculnya beberapa hormon endorphin yang membantu imun menjadi lebih kuat.
Jadi, jangan lupa untuk mencari kebahagiaan kita.
Perubahan yang perlu dimulai dari hal-hal sederhana:
1. Bayangkan ketika Anda kecil, apa yang selalu Anda lakukan di rumah sehingga Anda bahagia.
2. Kenali kekuatan Anda.
Apa karakter yang terkuat di dalam diri Anda dan buatlah strategi supaya dapat berkolaborasi dengan teknologi. Karena untuk saat ini, teknologi dan internet yang menjadi media kita. Melalui Virtues Profiling saya paham bahwa saya seorang Taskmaster, orang yang senang bekerja dan tidak bisa diam mengerjakan 1 tugas saja, serta tenaga saya cukup banyak untuk menyelesaikan beberapa tugas. Dari hasil itu, saya mencoba memahami apa yang bisa saya lakukan untuk tetap produktif dan tetap bahagia. Saya memilih untuk berolahraga setiap waktu, belajar secara online, memasak, melatih kelas olahraga menggunakan platform digital dan sebagainya.
3. Buat jadwal dan lihat kembali waktu kosong kita.
Jadwal ini gunanya untuk mengurus pekerjaan dan kesadaran bahwa waktu kita dalam hari itu tersisa berapa jam dan perhatikan hal-hal penting apasaja yang perlu dikerjakan.
4. Mulai belajar mandiri, inisiatif, dan aktif.
Jangan mencoba mencari alasan karena di rumah, sehingga kita menjadi tidak dapat kerja atau menjadi lebih sibuk dari biasanya. Ingat, kita harusnya memiliki waktu lebih karena kita tidak harus menghabiskan waktu di jalan, kita di rumah. Artinya, kita yang pegang kendali, bukan kita yang dikendalikan lingkungan (mandiri). Ajaklah diri kita untuk berpikir (inisiatif) untuk beradaptasi dan kita harus (aktif) berkoordinasi dengan tim. Aktif untuk mengajak berdiskusi, aktif mencari hal baru yang dapat ditingkatkan, aktif menghibur, dan aktif menyebarkan semangat kepada rekan kerja.