Ada kalanya sesuatu yang terjadi, tidak sesuai harapan kita. Harapan yang sudah dipikirkan ternyata tidak sesuai atau melenceng dari perkiraan. Atau mungkin kita mendapatkan rasa kecewa karena apa yang direncanakan tidak berjalan dengan mulus sehingga rasa kecewa itu berlarut-larut di dalam perasaan kita. Hal ini membuat diri kita semakin memiliki sikap yang pesimis.
Tapi, sebenarnya ada pilihan lain di dalam hidup ini yang bisa kita ambil. Larut di dalam pesimis tersebut dan hancur bersama rasa frustasi yang datang, atau sebaliknya mengubah arah dengan mengambil sikap optimis dan meraih harapan.
Mari kita renungkan hal berikut mengenai manfaat dari sikap menjadi optimis:
Sel Imun Lebih Kuat
Banyak penelitian tentang kanker, menemukan bahwa adanya optimis memiliki dampak yang baik sebelum dan sesudah pengobatan. Optimisme telah dikaitkan dengan penurunan kecemasan dan depresi di antara pasien kanker (Zenger, Brix, Borowski, Stolzenburg, & Hinz, 2010).
Hidup Menjadi Lebih Sehat
Orang yang optimis di dalam menjalankan kehidupan yang lebih sehat, dibandingkan dengan orang pesimis karena mereka lebih bersikap masa bodoh dengan kesehatan.
Karir Lebih Baik
Orang-orang optimis itu tidak mudah menyerah dengan keadaan apalagi hal negatif. Kegagalan merupakan hal yang bersifat sementara dan bisa dipelajari.
Membuat Lebih Panjang Umur
Orang yang optimis, terbukti lebih lama menjalani hidup dibandingkan orang yang pesimis, karena orang yang optimis tersebut dengan mudah mengurangi stress, membantu menjaga kesehatannya baik secara fisik maupun mental.
Hidup Lebih Bahagia
Orang yang optimis cenderung menjadi lebih bahagia karena timbul perasaan percaya diri dan mencintai diri sendiri sehingga hidup menjadi penuh dengan damai, bahagia, serta penuh tawa.
Jadi, kita mau pilih yang mana?
“Orang pandai, belajar dari kesalahannya sendiri.
Orang bijak, belajar dari pengalaman orang lain,
tapi orang bodoh tidak belajar apa-apa.”
Pict from Google