Hi Sahabat Virtues!
Sejumlah perilaku flexing viral di media sosial belakangan ini. Flexing merupakan istilah yang disematkan kepada orang yang suka menunjukkan sesuatu tentang dirinya atau pamer. Bagaimana aspek psikologis dalam fenomena flexing?
Dilansir CNN Indonesia, psikolog Indah Sundari Jayanti menjelaskan flexing menunjukkan kebutuhan terhadap eksistensi diri. Perkembangan media sosial membuat perilaku ini menjadi kerap dijumpai.
“Flexing atau pamer pada dasarnya menunjukkan adanya kebutuhan yang tinggi akan eksistensi diri. Faktor digital ini tentu turut memengaruhi kebutuhan dan standar penilaian individu,” kata Indah kepada CNNIndonesia.com.
Perilaku flexing ini bisa muncul karena ekspektasi yang tak sesuai dengan realita pengaruh lingkungan, ketakutan akan penolakan, kebutuhan yang tinggi akan eksistensi diri, dan faktor kepribadian.
“Mengingat perkembangan zaman saat ini yang membuat orang-orang terbiasa ‘menunjukkan’ berbagai hal, membuat perilaku flexing tak bisa sepenuhnya dikategorikan abnormal,” kata Indah.
Namun, flexing dikategorikan sebagai suatu masalah jika sudah mengganggu aktivitas, merugikan orang lain, atau membuat individu menampilkan citra diri yang sangat berbeda.
“Jika hal ini sudah menjadi kebutuhan yang mengganggu jika tidak terpenuhi, maka perlu ditelaah lebih lanjut. Misalnya, apakah perilaku flexing ini justru membuat individu memaksakan keinginan di luar kemampuannya atau apakah perilaku flexing ini merugikan orang-orang di sekitarnya. Atau bahkan, apakah perilaku flexing ini membuat individu mencitrakan diri sangat berbeda dari ia yang sebenarnya,” Indah melanjutkan.
Berikut beberapa tanda flexing yang mengganggu:
1. Selalu memamerkan banyak hal, walau hal-hal yang tidak perlu dipamerkan.
2. Memaksakan diri menunjukkan apa yang dimiliki walau itu di luar kemampuan diri sendiri.
3. Apa yang dipamerkan belum tentu benar-benar dimiliki.
4. Merasa terganggu jika tidak membagi atau memberi tahu orang-orang terkait apa yang dimiliki.
Mungkin ini menjadi suatu tuntutan eksistensi di jaman modern saat ini, apakah kamu salah satunya Sahabat Virtues?