Pertanyaan ini, yang sering menjadi kebingungan yang tidak terjawab baik dari orang yang berperan sebagai leaders sendiri atau staff yang dipimpin oleh seoarang leaders.
Sebegitu pentingkah leaders? sampai harus dibuatkan peran tersendiri? Padahal, leaders itu juga punya tugas yang tidak sedikit loh.
Okay, untuk menjawab pertanyaan ini, tim Virtues telah melakukan analysis terhadap beberapa leaders yang dilihat sangat mewakili peran seorang leaders. Kami ambil sampel berdasarkan data dari klien kami.
Peran leaders, memang bukan sebuah peran mudah, karena mereka ibarat kepala keluarga yang harus memikirkan, merancang, menjalankan, mengevaluasi, dan juga menerima konsekuensi dari setiap rancangan yang telah dijalankannya. Wow, hal ini yang perlu dipahami terlebih dahulu. Kita akan membahasnya satu per satu.
1. Memikirkan
Apa sih yang perlu dipikirkan oleh leaders? Yang pasti tugasnya di jabatan itu apa, apa visi dan misinya di dalam tim tersebut, bagaimana ia bisa menangani anggota timnya, bagaimana ia bisa mengerakkan anggota timnya, bagaimana ia bisa memandu timnya untuk menjalankan misinya. Dari sebanyak pemikirian itu, ia memerlukan kemampuan analisis & conceptual thinking yang baik. Ia memerlukan visi yang jelas dan target apa yang ingin dicapai.
2. Merancang
Setiap buah pemikirannya, perlu ia rancang dengan baik agar setiap pemikirannya bisa membuahkan hasil. Rancangan ini hanyalah sebuah mimpi yang belum jadi kenyataan, tapi ia perlu tau siapa saja orang yang bisa membantunya mewujudkan mimpi itu. Siapa saja sosok yang harus ia percaya, siapa sosok orang yang perlu ia kembangkan, dan siapa sosok orang yang ia perlu berikan perhatian. Tentu tidak semua anggota tim memiliki nilai yang sama, di sinilah ia bertugas untuk memberikan nilai yang tepat dari setiap individu berdasarkan komptensi yang dimiliki.
3. Menjalankan
Ketika leaders telah membuat rancangan, ia perlu menjalankan ide cemerlangnya dengan para anggota timnya. Di sinilah dimulai pergolakan terjadi. Si leaders harus mampu memberikan pengaruhnya agar anggota timnya memiliki kepercayaan terhadap rancangan yang dimiliki seorang leaders. Ditahap ini juga, leaders harus melakukan berbagai cara karena tentu setiap orang memiliki pemikiran, hati, dan tindakan yang berbeda. Kejelian dan naluri leaders diuji dibagian ini.
4. Mengevaluasi
Setiap pekerjaan harus dilakukan evaluasi, disinilah seorang leaders perlu melihat dan menganalisa hasil yang telah dijalankan oleh anggota tim. Evaluasi ini penuh dengan tantangan karena terdapat 2 kemungkinan, gagal atau berhasil. Tahap ini juga memberikan dampak psikologis yang besar bagi leaders maupun bagi anggota tim karena hasil evaluasi ini menandakan mereka harus maju atau tidak, atau bahkan mengubah rancangan leaders.
5. Menerima konsekuensi
Inilah yang akan memberikan kekuatan, karena leaders harus berani menerima konsekuensi dari hasil evaluasi yang telah dilakukannya. Ia perlu membakar semangat anggota timnya atau ia perlu memutar otak agar ia bisa mencapai visi & misinya di tim ini.
Written by: Roland BP
Picture: Google.com
Sebegitu pentingkah leaders? sampai harus dibuatkan peran tersendiri? Padahal, leaders itu juga punya tugas yang tidak sedikit loh.
Okay, untuk menjawab pertanyaan ini, tim Virtues telah melakukan analysis terhadap beberapa leaders yang dilihat sangat mewakili peran seorang leaders. Kami ambil sampel berdasarkan data dari klien kami.
Peran leaders, memang bukan sebuah peran mudah, karena mereka ibarat kepala keluarga yang harus memikirkan, merancang, menjalankan, mengevaluasi, dan juga menerima konsekuensi dari setiap rancangan yang telah dijalankannya. Wow, hal ini yang perlu dipahami terlebih dahulu. Kita akan membahasnya satu per satu.
1. Memikirkan
Apa sih yang perlu dipikirkan oleh leaders? Yang pasti tugasnya di jabatan itu apa, apa visi dan misinya di dalam tim tersebut, bagaimana ia bisa menangani anggota timnya, bagaimana ia bisa mengerakkan anggota timnya, bagaimana ia bisa memandu timnya untuk menjalankan misinya. Dari sebanyak pemikirian itu, ia memerlukan kemampuan analisis & conceptual thinking yang baik. Ia memerlukan visi yang jelas dan target apa yang ingin dicapai.
2. Merancang
Setiap buah pemikirannya, perlu ia rancang dengan baik agar setiap pemikirannya bisa membuahkan hasil. Rancangan ini hanyalah sebuah mimpi yang belum jadi kenyataan, tapi ia perlu tau siapa saja orang yang bisa membantunya mewujudkan mimpi itu. Siapa saja sosok yang harus ia percaya, siapa sosok orang yang perlu ia kembangkan, dan siapa sosok orang yang ia perlu berikan perhatian. Tentu tidak semua anggota tim memiliki nilai yang sama, di sinilah ia bertugas untuk memberikan nilai yang tepat dari setiap individu berdasarkan komptensi yang dimiliki.
3. Menjalankan
Ketika leaders telah membuat rancangan, ia perlu menjalankan ide cemerlangnya dengan para anggota timnya. Di sinilah dimulai pergolakan terjadi. Si leaders harus mampu memberikan pengaruhnya agar anggota timnya memiliki kepercayaan terhadap rancangan yang dimiliki seorang leaders. Ditahap ini juga, leaders harus melakukan berbagai cara karena tentu setiap orang memiliki pemikiran, hati, dan tindakan yang berbeda. Kejelian dan naluri leaders diuji dibagian ini.
4. Mengevaluasi
Setiap pekerjaan harus dilakukan evaluasi, disinilah seorang leaders perlu melihat dan menganalisa hasil yang telah dijalankan oleh anggota tim. Evaluasi ini penuh dengan tantangan karena terdapat 2 kemungkinan, gagal atau berhasil. Tahap ini juga memberikan dampak psikologis yang besar bagi leaders maupun bagi anggota tim karena hasil evaluasi ini menandakan mereka harus maju atau tidak, atau bahkan mengubah rancangan leaders.
5. Menerima konsekuensi
Inilah yang akan memberikan kekuatan, karena leaders harus berani menerima konsekuensi dari hasil evaluasi yang telah dilakukannya. Ia perlu membakar semangat anggota timnya atau ia perlu memutar otak agar ia bisa mencapai visi & misinya di tim ini.
Written by: Roland BP
Picture: Google.com