Hi, Sahabat Virtues! Penilaian kinerja karyawan adalah hal yang sangat penting bagi perusahaan. Lewat proses inilah, perusahaan bisa melihat seperti apa kualitas para pekerjanya. Bagaimanapun, Sumber Daya Manusia (SDM) yang baik dalam sebuah perusahaan akan terlihat dari cara mereka bekerja dan pencapaian-pencapaian yang dihasilkan. 

Tentu sebuah hal yang mustahil, jika Anda sebagai pemimpin perusahaan ingin bisnis lancar, tapi karyawan yang dimiliki tak berkualitas. Untuk itulah, diperlukan penilaian kinerja karyawan secara rutin dan terjadwal, agar setiap elemen dalam perusahaan bisa melakukan evaluasi dan perbaikan yang diperlukan, baik terhadap visi, misi, dan pencapaian target.

Ada beberapa indikator dalam penilaian kinerja karyawan, yang meliputi sensitivitas, sifat yang dapat diandalkan, relevan, praktis, dan apakah dapat diterima perusahaan atau tidak. Dari penilaian kinerja ini pula, nanti bisa diketahui mengenai pengaruh kualitas tindakan terhadap pencapaian hasil yang optimal.

 

 

Penilaian kinerja karyawan adalah hal yang sangat penting bagi perusahaan. Lewat proses inilah, perusahaan bisa melihat seperti apa kualitas para pekerjanya. Bagaimanapun, Sumber Daya Manusia (SDM) yang baik dalam sebuah perusahaan akan terlihat dari cara mereka bekerja dan pencapaian-pencapaian yang dihasilkan. 

Tentu sebuah hal yang mustahil, jika Anda sebagai pemimpin perusahaan ingin bisnis lancar, tapi karyawan yang dimiliki tak berkualitas. Untuk itulah, diperlukan penilaian kinerja karyawan secara rutin dan terjadwal, agar setiap elemen dalam perusahaan bisa melakukan evaluasi dan perbaikan yang diperlukan, baik terhadap visi, misi, dan pencapaian target.

Ada beberapa indikator dalam penilaian kinerja karyawan, yang meliputi sensitivitas, sifat yang dapat diandalkan, relevan, praktis, dan apakah dapat diterima perusahaan atau tidak. Dari penilaian kinerja ini pula, nanti bisa diketahui mengenai pengaruh kualitas tindakan terhadap pencapaian hasil yang optimal.

 

7 Metode Terbaik untuk Penilaian Kinerja Karyawan

Metode MBO

Metode penilaian kerja yang pertama adalah Management by Objectives (MBO). MBO melibatkan manajer dan karyawan melakukan penilaian bersama-sama dalam kurun waktu tertentu, melalui proses identifikasi, perencanaan, organisir hingga cara komunikasi dalam meraih tujuan. Biasanya waktu yang dibutuhkan bisa 3 bulan, 6 bulan hingga 1 tahun.

Dalam periode itu, bakal diketahui apakah karyawan bisa efektif meraih tujuan dengan spesifik, realistis dan sesuai deadline. Untuk hal ini diperlukan pula succession plan. Jika akhirnya berhasil mencapai sukses, tentu akan berimbas baik ke promosi jabatan dan kenaikan gaji yang dialami oleh karyawan. Sementara jika gagal, pihak manajer akan melakukan evaluasi dan meningkatkan keterampilan serta SDM perusahaan.

 

Metode Hirarki

Dalam metode hirarki, petinggi perusahaan diajak menilai kerja para karyawan. Hanya saja, penilaiannya terkadang kurang maksimal karena karyawan sering merasa canggung kepada para petinggi perusahaan. Namun dengan menggunakan metode ini, bisa pula diketahui tanda-tanda menurunnya kinerja karyawan dari sudut pandang pemimpin perusahaan.

 

Opini Rekan Kerja

Salah satu indikator kinerja karyawan bisa pula terlihat dari interaksi yang terjalin antar karyawan. Untuk itulah, opini rekan kerja kerap dipilih perusahaan dalam mengetahui kualitas kerja karyawannya. Lewat tahapan ini, rekan kerja diperbolehkan memberikan perspektif, ulasan, dan opini mereka terhadap karyawan lain.

Metode penilaian ini dianggap cukup relevan dan efektif, dan perusahaan menjadi tahu dengan pasti bagaimana kemampuan karyawan saat bekerja dalam tim, bekerja mengikuti Standard Operating Procedure (SOP) perusahaan, serta mengambil inisiatif, sehingga layak dipertahankan atau tidak. Dari metode ini, perusahaan juga bisa sekaligus melakukan analisis terhadap employee engaged berdasarkan Gallup researchSayangnya, metode ini dipengaruhi persaingan antar karyawan yang membuat hasilnya sedikit tak obyektif.

 

Opini Klien atau Konsumen

Jika penilaian dari rekan kerja cenderung bias, apalagi erat dengan aroma persaingan, maka untuk memperoleh hasil obyektif diperlukan pihak luar perusahaan. Dalam hal ini, biasanya dibedakan menjadi pelanggan internal dan eksternal yang menggunakan produk barang / jasa perusahaan.

Melalui ulasan pelanggan dan klien, perusahaan akan bisa mengetahui bagaimana kinerja para pegawai terhadap pihak luar, apakah sesuai dengan tujuan perusahaan atau tidak. Hal ini dapat mempengaruhi kebijakan perusahaan.

 

Metode Daftar Periksa

Daftar periksa merupakan salah satu cara yang kerap dipilih perusahaan atau pelaku bisnis dalam mengetahui kinerja para pegawai. Biasanya, dalam daftar periksa terdapat pernyataan dan pertanyaan berdasarkan standar kerja perusahaan yang sudah disiapkan oleh divisi Human Resource Department (HRD).

Jika karyawan tak memperoleh tanda centang pada kolom YA, maka artinya kinerjanya tidak sesuai dengan harapan perusahaan. Sehingga, nasib karyawan tentunya akan ditentukan oleh jajaran manajemen, berdasarkan penilaian yang muncul di daftar periksa. HRD juga bisa mengikuti Kursus Paket Sertifikasi Pelatihan Manajemen Sumber Daya Manusia dalam upaya peningkatan sumber daya manusia di perusahaan.

 

Metode 360 Derajat

Kalau metode MBO hanya melibatkan karyawan dan manajer, dalam metode ini lingkupnya lebih luas, di mana seluruh pihak yang ada di sekeliling karyawan mulai dari manajer, rekan kerja, pelanggan atau klien hingga laporan yang disetorkan, dikumpulkan untuk dinilai bersama. Lewat metode 360 derajat ini, kompetensi individu akan terlihat jelas.

 

Metode Skala Nilai

Salah satu metode penilaian kerja yang cukup favorit dilakukan perusahaan adalah lewat skala nilai. Skala yang ditetapkan, yakni mulai dari Memuaskan-Tidak Memuaskan atau Sangat Baik-Sangat Buruk yang dikonversikan menjadi angka.

Dalam metode ini, dibutuhkan beberapa karakteristik karyawan yang dinilai, seperti sifat kepemimpinan, ketergantungan dengan rekan kerja, kualitas dan kuantitas kerja, rasa tanggung jawab, kemampuan inisiatif, stabilitas emosi hingga loyalitas terhadap perusahaan, sampai kemampuan mengerjakan tugas yang diberikan.

 

Manfaat Penilaian Kinerja Karyawan untuk Perusahaan

Pada dasarnya, penilaian yang dilakukan perusahaan terhadap karyawannya memiliki banyak sekali manfaat. Berikut beberapa manfaat yang bisa diperoleh perusahaan:

  • Produktivitas pegawai meningkat, sehingga bisa memperoleh apresiasi dari perusahaan atas prestasi yang dibuat
  • Komunikasi yang terjalin antara karyawan dan perusahaan jadi lebih baik karena akhirnya kedua belah pihak saling memahami. Komunikasi yang baik ini juga mencegah timbulnya kesalahpahaman di lingkungan kerja
  • Dengan adanya penilaian, karyawan akan tahu seperti apa hasil kerja mereka dan melakukan evaluasi diri sendiri

Lantaran manfaat penilaian kinerja karyawan sangat besar, tentu sudah saatnya setiap perusahaan menerapkannya. Seperti yang disinggung sebelumnya, kualitas perusahaan bisa dilihat dari kemampuan para karyawan. Untuk itulah, tingkatkan terus kualitas seluruh pegawai dengan kinerja yang makin memuaskan dari waktu ke waktu.



Source : Qubisa.com